kali pertama aku terlihat raut wajah mu
jantung ini seakan terhenti
hati ini meruntun terjerit jerit ingin mengetahui nama mu
sedang akal ligat menyusun baris kata kata
betapa dalam kekalutan itu
aku harapkan engkau jua seperti ku
perlahan lahan aku menghampiri
mengatur segala kekuatan untuk aku mulakan bicara
risau
apakah yang aku luahkan nanti bakal menambat sekeping hatimu
bisakah terukir namaku dibenakmu
aku perlukan hanya sesaat
sesaat
itu sahaja
untuk aku nyatakan kepada mu
seakan taman hati telah berkembang segala kudupnya
persis menarinya hujan kegembiraan
dengan segala rahmat dan berkat
pelik
cinta tidak perlukan masa yang lama untuk berkembang
cukup hanya dengan saat itu untuk aku mengetahui
terciptanya engkau adalah untuk ku
dua jiwa satu hati
getaran sanubari
kau hanya tersenyum
mengangguk mengiakan
lantas tangan ku kau sambut
meniti sebuah harapan
ke taman syurga impian
bersama menciptakan satu kenangan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment